Purnama memerah dan wajahku berdarah. tersayat-sayat amarah yang kembali basah. dan ingatan-ingatan ini akan tetap terasah
Purnama memerah dan wajahku berdarah. hitam kemerahan menahan gairah. membuncah! pecah!
Purnama memerah dan wajahku berdarah. bias-bias cincin di sekelilingnya seperti bunga merekah. seperti perawan desa sebelah.
Purnama memerah dan wajahku berdarah. merindukan genggaman tangan di sela-sela jari yang basah.
Karena purnama memerah dan wajahku makin berdarah. Terkikis amarah atas ingatan-ingatan tentang hidup dan arah.
ReplyDeletePurnama memerah dan wajahku berdarah. Cincin yang mengelilinginya berbicara tentang tanda.
ReplyDelete