Tuesday, November 17, 2009

the test

Nissa's personality type:

Quietly forceful, original and sensitive. Tend to stick to things until they are done. Extremely intuitive about people and concerned for their feelings. Well-developed value systems which they strictly adhere to. Well-respected for their perserverence in doing the right thing. Likely to be individualistic, rather than leading or following.

Careers that could fit Nissa include:

Counselors, clergy, missionaries, teachers, medical doctors, dentists, chiropractors, psychologists, psychiatrists, writers, musicians, artists, psychics, photographers, child care workers, education consultants, librarians, marketeers, scientists, social workers.

untuk sahabat

kurang lebih empat puluh hari yang lalu, aku berjumpa lagi dengannya. seseorang yang dulu membuatmu menangis hingga menggila. seseorang yang dulu kau rindukan karena kepergiannya. seseorang yang membuatmu rela melakukan segalanya. dia masih menakjubkan seperti dulu. bahkan jika kamu kembali melihatnya, mungkin kamu kembali menggila merindukannya, kemudian mulai melakukan apapun untuk membuatnya kembali padamu.
tapi sayang, dengan berat hati aku sampaikan. DIA TIDAK PANTAS UNTUKMU. tatapan matanya terlalu dingin. dagunya mendongak ke atas dengan arogan. dan dia merokok di pemakaman. kembali kuingat caramu menangisinya. sungguh tidak pantas air matamu kau teteskan atas nama rindu padanya. tidak, sayang. dia sungguh tidak pantas untukmu.

tenanglah sayang. tidurlah dengan tenang.

mimi si hitam


akhirnya aku punya kamera! :)
senang. aku bisa membeli apa yang aku inginkan sendiri. :)

Wednesday, November 4, 2009

tanggal tujuh

Dua hari menjelang tanggal tujuh.
Ya, tanggal tujuh. Seharusnya aku berada di sampingmu malam itu. Menyaksikan senyum bangga atas decak kagum dan pujian atas goresan tanganmu.

Tapi tanggal tujuh, aku tidak akan bisa berada di sampingmu. Kamu tidak akan menggenggam tanganku. Aku tidak akan ikut berdiri bangga di sampingmu.

Bila tidak bersamamu, apakah artinya aku akan kehilangan semua yang kutau darimu?
Apakah aku akan kehilangan semua yang kukenal darimu?
Dan semua tidak akan sama lagi seperti dulu?

unspoken

Jika memang bahagiamu adalah terbang dengan sayap indahmu, terbanglah. Aku hanya akan menatapmu dari bumi, melihatmu melangit dan menjadi titik.

Bahagiaku tidak harus denganmu. Bahagiaku adalah melihat bahagiamu.

Yogyakarta, ketika insomnia melanda lagi.

Friday, July 31, 2009

8.9.10

 
aku menyapamu di pagi hari hari pertama bulan 8 tahun 09 jam 10.
selamat bulan Agustus :)

*while listening emmiliana torrini - baby blue

Thursday, July 30, 2009

aku menyebut ini "jurnal kehidupan".

purnama sempurna

Seorang laki-laki tua duduk di tengah- tengah lapangan. Tanpa beralaskan tikar, dia duduk di atas rumput lapangan yang mulai mengering dan jarang-jarang karena kemarau sedah meradang. Dia memandangi purnama malam ini yang sempurna, yang tingginya kira-kira hanya tiga puluh derajat dari garis normal dunia. Entah apa yang dipikirkannya.

Aku menikmati purnama sempurna malam ini walau hanya dari jendela mobil dalam perjalanan pulangku menuju rumah. Berandai-andai jikalau aku bisa mengambilnya, atau mengajak sahabat terbang ke sana. Menikmati hangat pantulan sinarnya.

Kekasihku menikmati purnama sempurna malam ini di sebuah alun-alun kota penuh cerita ini. Dia ditemani lampu jalan, dan lalu-lalang kendaraan yang cukup ramai. Kota ini tak pernah sepi dari kunjungan orang yang haus akan nostalgia mereka.

Sahabatku menikmati punama sempurna malam ini dari balkon rumahnya. Ia sengaja keluar dari kamarnya untuk mengantar purnama malam ini merangkak hingga menuju sudut derajat yang lebih tinggi. Ditemani sekaleng bir dingin, sahabatku melayang, mengenang memorinya tentang kenangan bersama bulan..

Purnama sempurna malam ini, salah satu sahabatku berduka. Ditinggalkan orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Aku tidak bisa berada di sampingnya, untuk memberinya sedikit kekuatan.

Purnama sempurna malam ini, kami merayakannya bersama, dengan cara kami masing-masing.

Wednesday, June 24, 2009

mengapa

mengapa mata ini tergenang ketika menatap kembali lukisan wajahmu?
mengapa bisa kembali berlinangan saat aku menatapmu?

aku mengerti, karena kisah tentangmu, tidak bisa begitu saja pergi.

jakarta, 24.06.09

Sunday, June 21, 2009

pagi dan distorsi mimpi

Bangkitlah walaupun tidak ada bisikan Pagi yang lembut di telingamu, mengajak untuk bersama-sama menghadapi hari ini. Dan bila mimpimu kembali terdistorsi, aku akan selalu mendengar makianmu kepada dunia, kepada siapa saja, untuk kemudian memelukmu, selalu, dan melemparkan senyum, untuk menenangkanmu.


Kemang, 22.06.09

50 pertanyaan aneh

50 Things You've Never been asked (dari vanillasmile)


1. What color is your toothbrush?
= lime green and white

2. Name one person who made you smile today?
= Exzald, and his laugh

3. What were you doing at 8 am this morning?
=  still sleeping

4. What were you doing 45 minutes ago?
= calling him

5. What is your favorite candy bar?
= milo chocco bar and milo nuggets

6. Have you ever been to a strip club?
= no and never, i wish

7. What is the last thing you said aloud?
= “bodoooohh...."

8. What is your favorite ice cream flavor?
= strawberry and rum raisin

9. What was the last thing you had to drink?
= mineral water

10. Do you like your wallet?
= sure. it's huge and can hold everything

11. What was the last thing you ate?
= Twister (not so good)

12. Have you bought any new clothing items this week?
= nope

13. The last sporting event you watched?
= my niece's cat running away to catch a papper ball

14. What is your favorite flavor of popcorn?
= salty popcorn

15. Who is the last person you sent a text message to?
= him!

16. Ever go camping?
= ow yeah!

17. Do you take vitamins daily?
= some time

18. Do you go to church every Sunday?
= I almost not going tothe Mosque for this 4 months

19. Do you have a tan?
= i was born with it

20. Do you prefer Chinese food over pizza?
= chinese are the best

21. Do you drink your soda with a straw?
= I prefer drink it from the can

22. What did your last text message say?
= "i'm listening that song.."

23. What are you doing tomorrow?
= meeting my new producer on 8.30am. can't wait to meet the traffic too. damn.

24. WHERE IS 24?
= before 25 and after 23

25. Look to your left, what do you see?
= my cousin's girlfriend. making a photo album for his cat, and uploaded it to Facebook

26. What color & make is your watch?
= white , plastic
27. What do you think of when you hear the word Australia?
= dolphins

28. What is your birthstone?
= i dunno

29. Do you go in at a fast food place or just hit the drive thru?
= at the place

30. What is your favourite number?
= 9

31. Who's the last person you talked to on the phone?
= Fahrezal Sillia

32. Any plans today?
= today almost ended. i'm making report all day long and still connected to the internet

33. How many states/provinces/countries
have you lived in?
= uhm.. three. i guess..

34. Biggest annoyance right now?
= my niece's cats

35. Last song listened to?
= The Cure - Picture of You

36. Can you say the alphabet backwards?
= zyxwvutsrqponmlkjihgfedcba.. sorry i'm doing some cheat :p

37. Do you have a maid service clean your house?
= mine? nope.

38. Favorite pair of shoes you wear all the time?
= hi top converse army green

39. Are you jealous of anyone?
= why should I?

40. Is anyone jealous of you?
= for what?

41. Do you love anyone?
= yea..

42. Do any of your friends have children?
= yep.

43. What do you usually do during the day?
= missing him

44. Do you hate anyone that you know right now?
= never

45. Do you use the word 'hello' daily?
= no. i prepfer 'hi'

46. What color is your car?
= si don't have any car

47. Do you like cats?
= now, sometime. as long as they didn't annoyed me

48. Are you thinking about someone right now?
= hmm..yea..

49. Have you ever been to Six Flags?
= what is that?

50. How did you get your worst scars?
= an accident on 2005

sisa emosi semalam

Matahari bersinar angkuh pagi ini.
Pagi dimana aku memulai babak baru dalam drama hidupku
Tidak ada lagi senyuman pagi.
Tidak ada lagi bisikan lembut matahari.
Karena matahari kembali menjadi angkuh mulai hari ini.
Sepertinya aku akan kembali mencintai malam.
Sambil mencium aroma tanah yang basah.
Dan pantulan lampu kota di jalan raya yang masih basah karena hujan.

Jakarta. Masih dengan emosi semalam.

bukan mimpi



Ini bukan mimpi.
Kamu benar-benar ada disini.
Dan rasanya sama seperti
Malam hariku di setiap hari
Yang menghadirkan kamu disisi
Hingga kubawa sampai ke alam mimpi.



*dalam perjalanan kereta api Prameks, 4 Juni 09

Friday, June 5, 2009

pulang

Aku Pulang. Setelah selama lima bulan aku melarikan diri dari kegiatan di kampus yang menjemukan. Setelah aku membiarkan semua kenangan tertinggal di sudut-sudut jalanan kota. Pijakan kaki pertamaku dimulai di tempat kereta yang membawaku berhenti. Langit masih gelap. Terang belum sempurna. Hanya sedikit perubahan yang terjadi di tempat ini, suatu kedai yang menjual burger di suatu sudut, kini tak ada. Padahal biasanya aku tak pernah melewatkan kesempatan untuk mampir dan membelinya. Bayangan ketakutanku tentang kembali menyusuri jalanan kota ini tanpa dia, belum aku temukan. Aku bahkan belum melihat jalan raya kota ini di pagi buta begini. Nanti, ketika aku keluar dari stasiun yang cukup hening ini. Nanti, aku sedang menunggu hangat matahari.

mata teduh itu

Aku suka melihat mata teduhmu.. Dengan tatapanmu..yang menghapuskan semua sakitku..


Yogyakarta, terima kasih atas mata teduh itu..

Saturday, May 30, 2009

tiga hari

Keajaiban menghampiriku hanya dalam tiga hari.
Hmm.. Tiga. Aku selalu suka angka itu.
Setelah melewati tiga tahun yang penuh air mata, tiga hari itu bisa membuatku kembali tersenyum.
Tersenyum, semoga seterusnya. matahari telah membakar hidupku dengan api.
Seseorang berpesan padaku untuk menjaga apinya tetap menyala.
Ya. Aku akan menjaganya. Hanya untuk tetap menyala, selamanya.
Tanpa harus hangus. Dan menjadi abu.
Terima kasih matahari, aku tersenyum kembali kini..



Bandung, 28 mei 2009

Monday, May 25, 2009

which one are you?

pagi ini mendapat email dari sahabat,

which one are you? begitu pertanyaannya.
mata saya langsung tertuju pada angka yang menunjukkan tanggal lahir saya.

If U were born on the 2nd, 11th, 20th, 29th of any month then U r NO 2...

di bawahnya saya langsung menuju ke penjabaran akan jawaban untuk pilihan saya tadi...

No 2
No matter what, you will be loved by every one coz your ruler is the Moon and every one loves the Moon. Well.. you are a person who day dream a lot, you have very low-self confidence, you need back up for every move in your life, you are very much unpredictable. Means you do change according to time and circumstances, kind a selfish, have a very strong sense of musical, artistic talent, verbal communication. Your attitudes are like the Moon, comes to gloom and f ade away so everybody can expect changes in you. You can be a next Mahatma Gandhi who does peace love or you can be a Hitler who wants to destroy the man kind and peace (I mean in the community and your own home).  If you really have a deep thought about your own believe in God you can feel the difference which will make you stronger! Most of the time your  words are a kind of would be happening true! So without any knowledge  you can predict the situation.. You will become poets, writers, any  artistic business people! You are not strong in love, so you will be there and here till you get marry.. If U r a girl you will be a responsible woman in the whole family. If U r a man you will involve in fights & arguments in the family or  vice-versa. Means you will sacrifice your life for the goodness sake of your family...You are gentle, intuitive with a broad vision, a power behind the scenes, well balanced People!!!
Your best match is 2 ,5 ,9 no other people can put up with you !!!



hmm.... kalo ada yang tertarik, bilang saja. nanti saya forward ke email anda... hihi...


Sunday, May 24, 2009

tentang lelaki yang menunggu di depan pintu pagar rumahku

setengah tahun sudah lelaki itu menunggu di depan pintu pagar rumahku.
bukannya aku tidak tahu dia menunggu di situ.
bukannya aku tidak mau membukakan pintu untuknya.
bukan.

aku dilarang membukakan pintu untuknya. walaupun sebenarnya aku ingin.
aku tidak bisa membukakan pintu untuknya. walaupun sebenarnya aku bisa.

semalam akhirnya dia berpamitan. dia memohon diri untuk pergi dari depan pintu pagar rumahku. muncul pertanyaan dalam benakku, mengapa dia harus berpamitan padaku? sedangkan aku selama ini seperti pura-pura tidak tahu akan keberadaannya.

dia sakit jika terus berada di situ, katanya. gersang. dia akan pergi mencari tempat dimana dia bisa menemukan air. untuk menyambung hidupnya.

aku menangis, terus terang saja. aku akan merindukan saat-saat dimana aku memandanginya yang sedang berdiri di depan pintu pagar rumahku, dengan raut wajahnya yang penuh harap, menunggu kubukakan pintu pagar depan rumahku, dari balik tirai jendela kamarku.

dia memang pernah tinggal di dalam rumahku. kini tidak lagi. aku hanya akan terus berdoa untuknya. semoga dia menemukan tempat dimana dia bisa menemukan air untuk hidupnya, dan merasakan tiap tetes yang dia dapatkan. dalam doaku, terselip harapan, semoga dia tidak akan menyia-nyiakan air yang dia dapatkan. tidak, walaupun hanya setetes.


jakarta, 24.05.09





Saturday, May 23, 2009

hari yang biru

Hari ini. Bangun dari tidurku, aku melihat blog seorang teman yang berwarna biru. Lalu mengambil masker untuk mukaku, bungkusnya berwarna biru. Waktu keluar rumah, langit di luar berwarna biru. Tumben. Bertemu mobil parkir yang menghalangi jalanku, warnanya biru. Melewati rumah berwarna biru. Menemukan tukang sayur dengan baju warna biru. Lalu seseorang yang membeli obat di apotek, juga dengan baju warna biru. Dua sepupuku juga memakai baju biru. "I'm your Homer" dan "I'm your Margie" begitu tulisannya. Hari ini hari yang biru. Tapi tidak bajuku. Bajuku hari ini abu-abu. Tapi tidak hatiku. Hatiku juga masih kelabu.

Jakarta, hari yang biru, 23.05.09

Monday, May 18, 2009

menghitung bintang

Lagi-lagi kamu menghitung bintang. Rutinitas yang kamu jalani tiap malam. Duduk di bawah cahaya bulan yang temaram, menunjuk-nunjuk. Bintang yang ini. Bintang yang itu. Lalu mulai kamu hitung. Sampai suatu hari kamu mengajukan pertanyaan, mengapa langit harus mendung? Aku jadi tak bisa menghitung bintang malam ini, ujarmu. Atau kadang kamu berujar akan ketidakberadaan bulan yang biasa menemani malammu. Bila malammu mendung, dan kamu tidak bisa menghitung bintang lagi, kamu boleh menghitung rasi bintang di dahiku.


Jakarta,18.05.09

Sunday, May 17, 2009

tertawa sampai mati

lama aku tidak tertawa seperti ini. berhari-hari diselimuti mendung kelabu. hanya berawal dari notes seorang teman di layar facebook yang berbicara tentang cinta. ya, cinta. apalagi selain itu yang bisa dibahas tanpa habis? membahas cinta yang sedih tidak harus selalu dihadapi dengan sedih dan menangis, ternyata. terima kasih teman-teman..

darmawangsa, 18.05.09


*1:32am Nissa bersiap untuk pulang setelah seharian menghadapi layar komputer yang sangat lebar. mendengarkan Desember - Efek Rumah Kaca*

tentang memandang apa yang ada di depan mata

tidak kubayangkan bila aku kembali ke kota itu. kota yang kecil namun sangat nyaman bagi banyak orang. oh Tuhan. membayangkannya saja sudah membuat sesak rasaku sampai ke pangkal leher. ya sesakku tidak lagi di dada. tapi sudah sampai ke leher. mungkin sebentar lagi sesak di kepala karena otak sudah tidak dapat lagi memuat huruf atau angka.

tidak kubayangkan memasuki kamar yang dulu pernah menjadi tempat menangis, mengadu, marah, berpelukan, bergenggaman tangan, bertengkar. merasakan senang, sedih, sakit atas ringannya tanganmu yang sangat kuat itu.

tidak kubayangkan melewati jalanan malam kota yang nyaman itu. mengarah ke rumah tempat singgah. mengarah ke gedung megah tempat melepaskan penat. mengarah ke tempat berkumpul berbagi canda dan tawa bersama teman-teman hidup. tidak kubayangkan melewati jalanan itu.

tidak kubayangkan menuju tempat makan yang dulu sering aku datangi bersamamu. tapi esok, aku harus mendatanginya sendiri, tanpa kamu...

tidak kubayangkan aku bisa kuat menghadapi semua itu...

darmawangsa, 18.05.09

Saturday, May 16, 2009

abu-abu

abu-abu sebenarnya bukan warnaku. abu-abu adalah warna kesukaan sahabat baruku. warnaku adalah hijau. dan hitam tentunya. bukan abu-abu. tapi entah mengapa aku nyaman warna yang berada di tengah-tengah antara hitam dan putih menjadi warna dasar untuk halaman blog yang belakangan hampir aku buka setiap hari ini. setelah seharian mengutak-atik, memilah dan memilih beberapa warna untuk dijadikan warna dasar.

memilih warna ternyata tidak mudah. seperti memilih menu makan siang, memilih pasangan yang tepat, atau memilih jalan yang harus ditempuh untuk melanjutkan hidup. memilih memang tidak pernah mudah untukku.

warna abu-abu yang mungkin akan aku lihat setiap hari ini, seperti hidupku. berada diantara hitam dan putih. masih kabur. belum pasti. mereka bilang, aku masih muda. jalanku masih panjang. ya. memang. tapi aku merasa harus segera menentukan apa yang harus aku lakukan. aku merasa harus segera menentukan jalan yang akan aku tempuh. karena aku tidak mau tersesat.

Jakarta, 16.05.09
*Nissa akhirnya tahu mengapa Maya sangat mencintai Vanilla Smile-nya*

Friday, May 15, 2009

kamu

Kamu mencurinya dariku dan tidak kamu kembalikan lagi.
Tapi katamu, kamu tidak meminjamnya apalagi mencurinya. Tapi katamu, aku sendiri yang menyimpannya, tapi lupa kutaruh dimana.
Aku tidak percaya. Karena aku yakin kamu yang mengambilnya. Aku tidak tahu pasti, kamu tidak mau mengembalikannya padaku, atau kamu pura-pura lupa.
Kamu. Masih saja kamu yang ada di kepalaku. Kamu yang seharusnya bertanggungjawab atas rasa yang kamu buat ini. Tapi kamu tidak mau. Dan semua ini hanya akan menjadi sebuah elegi.

 Kamu, terlalu berani.

BintangRaya,16 mei 09

Wednesday, May 13, 2009

DEATH



Death is before me today:
Like the recovery of a sick man,
Like going forth into a garden after a sickness.

Death is before me today:
Like the odor of myrrh,
Like sitting under a sail in a good wind.

Death is before me today:
Like the course of a stream,
Like the return of a man from the war-galley to his house.

Death is before me today:
Like the home that a man longs to see,
After years spent as a captive.

Death is before me today:
like drowning in a frozen nameless sea
like painting love red with my own blood

Death is before me today:
like gone after you called me love
like hiding away before you killing me
so i killed myself

Death is before me today:
like drifting in blindness vain

Death is before me today:
like living while you're dying
like taking pills and not knowing when to stop

Death is before me today:
Like a life that filled with emptiness,
Not knowing whether you're alive or not.

Death is before me today:
like flying with an angel in silent
like crying in a remote place without you


Death is before us today.
Bennos, Kevin, Maya, Nissa.

12.05.09

Tuesday, May 12, 2009

sebuah sindrom bernama rindu

sindrom ini sedang mengganggu pikiranku. sebuah sindrom bernama rindu. aku temukan jawaban atas kegalauanku selama berminggu-minggu. sebuah sindrom bernama rindu.

ternyata aku merindukanmu, kamu yang sedang menikmati hidup sendirimu, menuju hidupmu yang lebih baik.

ternyata aku merindukanmu, kamu yang sedang bergegas menyambut hari bahagiamu, menggenggam sebuah berlian keberuntungan di tanganmu, yang dulu pernah menggenggamku.

ternyata aku merindukanmu, kamu yang pernah membuatku selama dua tahun menunggu.

ternyata aku merindukanmu, kamu yang selama ini tersembunyi di suatu sudut otakku.

ternyata aku merindukanmu, kamu yang selama ini ada bersamaku.

ternyata aku merindukanmu, kamu yang menjadi tempatku bermalam, menunggu hari menjadi terang.

ternyata aku merindukanmu, kamu yang selalu hangatkan tubuhku.

semua itu terangkum dalam salah satu folder di otakku. sebuah folder bernama sindrom. sebuah sindrom bernama rindu.

darmawangsa, 12.05.09

*tulisan ini untuk lelaki-lelaki yang pernah singgah, kawan-kawan, dan sebuah ruangan kecil yang nyaman*

Monday, May 11, 2009

tentang kita tadi malam


di tepi salah satu jalanan ibukota, kita bercerita. mulai membagi kisah aku dan kisah kamu. bukan lagi kisah kita. sambil menikmati jalanan yang penuh lampu dan mulai lengang, aku dan kamu berbagi pelukan. aku tidak mau ini menjadi malam terakhirku menjelajah malam denganmu.

namun, bila kamu menawarkan lagi rasamu, maaf, aku tidak bisa menerima itu.
dulu memang kita pernah satu.


jakarta, 10.05.09

Sunday, May 3, 2009

mengenang taman itu

Ijinkan aku sekali lagi mengunjungi ke dalam taman imajimu. Tenang saja, aku tidak akan mengajakmu. Aku tidak akan meminjam kunci milikmu, karena aku masih menyimpan kunci pintu masuk ke dalam tamanmu yang dulu pernah kamu titipkan padaku. 

Wednesday, April 29, 2009

benar atau salah

dengarkan. aku sedang menjalani fase kehidupan kedua. sebagian bilang benar, sebagian lagi bilang salah. bahkan lebih parah. mereka marah-marah.
aku sedang membicarakan tentang kesempatan. semua orang punya hak untuk menunjukkan apa yang dia punya. dan aku memberikan kesempatan itu padaya.
mereka bilang aku bodoh. aku hanya membuang waktu. orang seperti dia tidak akan berubah.

hmm..

dengarkan. aku tetap dengan caraku. aku tetap dengan keputusanku.
aku yang menjalani hidupku. bukan mereka.

darmawangsa, 29.04.09

menerima

adalah sebuah kenyataan yang sulit.
menerima semua yang ada tanpa harus bertanya kenapa.
tapi kamu bisa.

baru saja berpikir, aku harus banyak menyerap kemampuanmu.

tidak lagi mempertanyakan sebab, hanya mencerna apa yang ada, kemudian menerima.


darmawangsa, 29.04.09


Friday, April 24, 2009

aku mengingatnya lagi

takut. sakit. marah.
itu yang aku rasakan
ketika mengingat peristiwa yang lalu.
suatu hari dimana kamu menghujamku.

aku sakit. dan menjadi sebuah trauma yang tidak mungkin hilang begitu saja.
dapatkah kamu merasakan sakitku?
dapatkah kamu mengerti rasaku?

sekarang, sakit itu masih tetap ada.
tinggal dan terpatri di dalam hati.

apa lagi yang kamu mau?
memintaku kembali, untuk kemudian kamu sakiti lagi?
menutupinya dengan segala kebaikan yang ada padamu kini?

maaf. aku tidak bisa.

 sakit ini. luka ini. terlanjur tinggal. dan menetap di sini.


darmawangsa, 24.04.09
ketika mengingat peristiwa itu

Thursday, April 23, 2009

darimu

Nissa

Dengan segala kerendahan hati, aku mohon maaf atas segala salah dan khilaf yg aku kasih ke kamu selama ini, maaf atas resah, maaf atas airmata, maaf atas gelisah, maaf atas kebencian. Aku yg salah, yg sudah menyebakan ini terjadi, tidak seharusnya kamu seperti ini.

Pengecut.... Ya itulah aku, laki2 pengecut yg terlalu berani memulai ini semua, keberanian ku cuma sebatas di ruang mimpi dan imaji. Mengajak kamu bermain di taman indah yg aku karang, duduk di tepi danau yg aku cipta, tapi semua itu cuma ada di ruang mimpi dan imaji laki2 pengecut. Ga seharusnya aku membatasi ruang gerak mu yg lincah, ga seharusnya aku mencegah laki2 pemberani yg lain untuk bersandar di hatimu. Ga seharusnya aku mentato namaku di otakmu, salah ku..., ya memang semua salahku. Yg mencuri sedikit hati ini untuk diberikan kepadamu.

Hari ini terasa berat, tapi aku harus melangkah, dengan segala cita dan hayalku. Kamu juga harus tetap berjalan untuk gapai cita dan hayalmu. Jangan tanya kenapa ??? Karna jawabnya hanya sesak dan resah. Coba endap ini semua dalam dada dan kepala, percaya kamu akan temukan jawabnya, jawab yg kamu karang sendiri.

Bosan kamu memaaafkan aku.

*sebuah surat elektronik yang kuterima beberapa jam setelah aku terakhir kali memandangmu*

yang terakhir

Mungkin ini menjadi malam terakhir aku menikmatimu. Memandangimu. Mendengar dengan jelas suaramu. Menghirup dalam-dalam aroma wewangian yang muncul dari tubuhmu. Memperhatikan jemarimu. Membayangkan aku mengusap kepalamu. Membayangkan kamu mencium keningku. Memeluk bayanganmu. Mencari celah dan menyelinap ke dalam mimpimu. Mengikuti alur dan ritme ciptaanmu. Memanjakan mataku dengan pemandangan dirimu. Mengingat kembali semua yang pernah kulalui bersamamu.
Dan kamu? Tetap dengan rasamu yang tidak bersahabat dengan rasaku. Aku tak akan mengganggu rasamu. Jangan larang aku. Aku hanya mau menikmati itu semua, untuk yang terakhir.

Depok, 20.04.09 malam terakhir merahputih.

tak kupikirkan lagi

Sudah tak kupikirkan lagi rasaku.
Aku hanya menikmati sisa waktu yang bisa aku lalui bersamamu.
Itu saja.

Sudah tak kupikirkan lagi sakitku.
Yang aku inginkan saat ini adalah memelukmu.
Karena aku tak tau,kapan aku bisa bertemu lagi denganmu.
Itu saja.




Depok,20.04.09

dari belakang

Aku mulai menikmati pemandangan ini.
Memandangimu dari belakang.
Membayangkan seandainya aku bisa memelukmu tiba-tiba.
Membayangkan seandainya aku bisa punya banyak waktu untuk membagi semua penatku dengan kamu.
memperhatikanmu yang sibuk dengan tanganmu yang mencatat sesuatu,tanpa henti.
Semua yang ada padamu,mulai bisa aku menikmatinya.
Meski hanya dari belakang.

Depok,20.04.09

Wednesday, April 22, 2009

cerita tentang temanku

Seorang temanku memandang ke luar, menyibak sedikit vitrase di jendela.
Memandang nanar ke arah kamar seberang, seolah ia masih bisa melihat separuh hatinya di sana.
Di kepalanya terbayang tentang apa yang akan terjadi nantinya.
Menundukkan kepala, menutup kembali vitrase, kemudian perlahan mundur menjauhi jendela.

Depok, 20.04.09 melihatnya memaya.

meradang



rasa ini semakin meradang seperti gersang di padang lapang.
rasa yang mana? 


entah.. rasa yang mana..



jagorawi, 9 april 2009

this day 1

memulai hari dengan tangisan
kesalahan terlanjur terjadi dan penyesalan datang kini
mulai menyalahkan diri sendiri
semoga esok tidak begini
semoga.

kamu?
tolong. aku ingin mulai menghapusmu. sungguh.
kamu dengan segala pesonamu.
kamu dengan segala apa yang membuatku membiru.
aku akan membuatnya menjadi serpihan debu kosmik dan meniupmu.

aku sadar, dirimu semu.
aku tidak mau terus merasakan rasaku atas kamu
segera aku hapus, dan kusimpan dalam kantung mataku.

nyata atau semu



memelukmu. menghirup nafasmu. setubuhi aroma tubuhmu. 
nikmati kecupanmu. hanyut dalam ritme indah ciptaanmu.
coba mencerna dirimu. nyata atau semu?

aku benci mengingatmu

ruangan ini semakin membuat tulangku pegal-pegal
dinginnya masuk menusuk melalui pori-pori kulitku.
dan aku benci, karena aku mengingatmu.

bisa-bisanya aku merasakan sakit seperti ini lagi
perih sampai ke dalam jantung
sehingga memperlambat kemampuannya untuk berdetak.
ini semua karena aku mengingatmu.

aku tau aku tak boleh meratap
aku tau aku tak boleh berharap
aku tau kamu tidak mau tau
tapi aku mau kamu tau
aku sakit mengingatmu....

silence

aku punya hatiku. dan kamu punya hatimu.
aku punya rasaku. dan kamu punya rasamu.
kita akan selalu berjalan dengan rasa yang kita miliki sendiri-sendiri.
kamu tidak peduli dengan rasaku.
dan aku harap, aku tidak peduli dengan rasamu.

lagi-lagi tentang rasa.
aku lelah membicarakannya.
aku mulai lelah menulis tentangnya.
semakin aku membahasnya, apa yang kurasakan semakin menggila.

aku benci kamu yang mengisi hatiku.
aku benci kamu yang tak peduli akan rasaku.
aku benci kamu tapi tak tau kenapa,
aku masih saja punya rasa ini untukmu.

apa harus kututup saja hatiku
apa harus kututup saja mataku
agar aku tak bisa lagi rasakanmu.
agar aku tak bisa lagi melihatmu.

tadi malam

tadi malam bintang banyak sekali
tapi tak ada lagi kamu yang bisa diajak berbagi
berebut yang mana milikku yang mana milikmu
atau kamu minta tujuh bintang dariku karena kepalamu sedang pusing

tadi malam bintang yang paling terang itu ada lagi
masih di tempatnya seperti di awal
tapi tak ada lagi kamu yang meminta bintang terang itu dariku
lalu menggantinya dengan bintang terang yang kecil di sebelahnya
agar kita bisa tetap berdampingan. ujarmu.

tadi malam aku merindukanmu
rindu yang tidak dapat kusampaikan padamu
rindu yang tidak dapat kubagi dengan siapapun
rindu yang aku nikmati sendiri, bersama bintang-bintang
yang tadi malam jadi milikku, semuanya.
yang seperti rinduku.
tidak kubagi denganmu.

31.01.2009

perferct last night? no.


dua jiwa dan raga bersatu.
menyatu, berpadu, beradu.
hangatnya deru nafas semakin membuat malam ini menjadi
malam terakhir yang sempurna.

ketika kamu memelukku dengan erat dan sangat hangat
dan seolah kata-kata yang lancar terurai dari bibir hangatmu adalah
aku tak ingin pergi dari sini, aku ingin sampai mati begini.

ketika tanganku dan tanganmu berpautan dengan sangat erat dan hangat
dan seolah dua tangan yang saling menggenggam itu memiliki arti
jangan lepaskan genggaman ini, aku ingin sampai mati begini.

ketika dua pasang kaki berpijak pada sebuah batu besar yang kokoh
dan seolah kaki-kaki yang menapak ini mengandung sebuah makna
kita berdua harus selamanya di sini, aku ingin sampai mati begini

dan ketika aku menatap pada sesuatu yang nyata, yang kasat mata,
sepasang jiwa dan raga yang berdekapan itu
dua pasang tangan yang saling menggenggam itu
dan dua pasang kaki yang berpijak pada batu yang kokoh itu
ternyata kulihat sedang berjalan sendiri-sendiri
yang satu menuju sebuah rumah yang sedang mulai terisi
dengan sendirinya,
yang satu mengikuti dari belakang, dan ketika tengah dekat,
dia hanya diam, dari balik pohon kenangan,
dan terus menatap jiwa yang satunya dari kejauhan.

.....

air mata itu turun lagi. aku hampir tidak menyadarinya.
kukira air mata ini telah habis.
jangan menangis. katamu. tak ada yang perlu ditangisi. menurutmu.
pikirkan saja sendiri rasamu. aku sedang menghadapi rasaku.
sakit. tapi aku mencintai sakit ini. kata hati kecilku.
karena sakit ini adalah sakit atas kamu.
yang tetap tidak dapat kuraih.
bahkan mungkin lebih mudah menggapai bintang.
daripada menggapaimu.


terus saja kau melihat ke langit-langit.
dengan bermacam pikiran yang sedang berputar-putar dalam otakmu.
dan aku akan terus menatapmu. selagi aku bisa..


908, 29 maret 2009

jauh

duduk diam memandangimu yang berada di luar jarak pandang merekam lamunmu yang tak dapat kubaca, dan diammu yang tak dapat kuterka. seny...