Sunday, October 21, 2012
Mimpi yang Tidak Pernah Diizinkan Berjumpa dengan Pagi
Imajinasi pergi terbunuh lagi
Ini yang ketigabelas kali
Merintih...
Sepi...
Belum pagi
Mata Matahari belum meninggi
untuk apa kau harus membunuh ini lagi, dini hari?
Mata tak akan bisa memejam kembali
demi mimpi indah yang selalu sama...
tanpa akhir yang terdefinisi
Aku melihatmu sebagai kisah
tanpa cela
jauh dari celaka
dan tak pernah kuizinkan kau berkata-kata
Aku senang melihatmu diam
memandangi kejauhan yang terhalang cakar yang menjulang
dan kau selalu tenang
memperlihatkan padaku rancangan negeri impian yang kau simpan dalam-dalam
Kemudian tatapan kita bertemu
bukan di bulan
bukan di bumi yang kita jejaki
di mimpi, aku menyimpanmu sebagai imajinasi tertinggi
Kemudian mimpi menitip pesan pada pagi.
Kepada esok hari,
kuhantarkan mimpi yang tak pernah diizinkan berjumpa dengan pagi.
Sebab mata matahari selalu terik menjejaki.
Sunday, October 14, 2012
jangan sedih lagi, ratu...
apakah seorang ratu boleh bersedih?
jika ratu bersedih, apakah rakyatnya akan sedih?
jika ratu bersedih, apakah bendera di kerajaannya akan berkibat di tengah tiang?
jika ratu bersedih, akankan negeri dongeng kacau balau?
jika ratu bersedih, bolehkah aku menyembuhkannya?
ikut aku, ratu. aku akan mengajakmu melihat sebuah genangan air pada mangkuk marmer di tengah taman. pantulan bayanganmu di sana akan membuatmu tersadar, kecantikanmu berkurang setelah air matamu keluar.
kemudian aku akan menggiringmu ke tengah hutan, melewati semak-semak belukar. durinya tajam-tajam. tak usah pedulikan gaunmu yang akan terajam. kita akan melewatinya, terus, hingga mencapai tepi danau, hingga kau akan tersadar. segalanya yang menghadang akan bisa kita lalui dengan ketidakpanikan.
kita akan menuju tengah danau dengan perahu kecil yang diikat ke dermaga. aku akan mendayungnya. nikmatilah senja yang jingga. lihat bayanganmu di air. gaunmu mungkin tercabik, tapi wajahmu sudah kembali cantik. air mata itu mengering. parasmu menyerap jingganya senja.
tersenyumlah.
kau tau kini kau terlihat seperti apa?
mawar jingga yang merekah.
Subscribe to:
Posts (Atom)
jauh
duduk diam memandangimu yang berada di luar jarak pandang merekam lamunmu yang tak dapat kubaca, dan diammu yang tak dapat kuterka. seny...
-
malam ini aku berbincang dengan purnama tentang risau yang enggan pergi sejak sebuah ingatan kembali datang setelah empat ...
-
duduk diam memandangimu yang berada di luar jarak pandang merekam lamunmu yang tak dapat kubaca, dan diammu yang tak dapat kuterka. seny...