tentang rindu.
yang membulat menjadi satu.
seperti purnama merah rasa strawberry di malam itu.
tubuh menahan gigil, menunggumu.
membawakan bunga kering yang kamu temukan di perjalananmu menuju pelukanku.
lalu merebah kita di padang rumput basah, tapi kita tak peduli.
tangan saling genggam dan kita berbincang hingga pagi.
hingga bulan pulang, tergantikan matahari, lalu pagi.
sepersekian detik pertemuan pun akan memecah bongkahan rinduku,
yang lama kusimpan untukmu.
Yogyakarta, 17.06.2019
Wednesday, June 19, 2019
aku menyerah
aku menyerah pada keangkuhanmu
mengubah semua warna menjadi abu-abu sedangkan kamu terlihat seperti biru
aku menyerah pada kekerasan hatimu
melihat semua di sekitar dengan mata yang memicing dan segala kebenaran ada pada dirimu
aku menyerah pada takdir yang pernah mempertemukan kita dulu
takdir palsu. karena semuanya semu. pelukan, kecupan dan persenggamaan itu.
suatu saat, aku akan menyerah dengan segalamu
sebab aku bukan batu karang yang bertahan ratusan tahun meski diterjang gelombang besar seperti karang di pantai kita malam itu.
mengubah semua warna menjadi abu-abu sedangkan kamu terlihat seperti biru
aku menyerah pada kekerasan hatimu
melihat semua di sekitar dengan mata yang memicing dan segala kebenaran ada pada dirimu
aku menyerah pada takdir yang pernah mempertemukan kita dulu
takdir palsu. karena semuanya semu. pelukan, kecupan dan persenggamaan itu.
suatu saat, aku akan menyerah dengan segalamu
sebab aku bukan batu karang yang bertahan ratusan tahun meski diterjang gelombang besar seperti karang di pantai kita malam itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)
jauh
duduk diam memandangimu yang berada di luar jarak pandang merekam lamunmu yang tak dapat kubaca, dan diammu yang tak dapat kuterka. seny...
-
malam ini aku berbincang dengan purnama tentang risau yang enggan pergi sejak sebuah ingatan kembali datang setelah empat ...
-
duduk diam memandangimu yang berada di luar jarak pandang merekam lamunmu yang tak dapat kubaca, dan diammu yang tak dapat kuterka. seny...