Bangkitlah walaupun tidak ada bisikan Pagi yang lembut di telingamu, mengajak untuk bersama-sama menghadapi hari ini. Dan bila mimpimu kembali terdistorsi, aku akan selalu mendengar makianmu kepada dunia, kepada siapa saja, untuk kemudian memelukmu, selalu, dan melemparkan senyum, untuk menenangkanmu.
Kemang, 22.06.09
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
jauh
duduk diam memandangimu yang berada di luar jarak pandang merekam lamunmu yang tak dapat kubaca, dan diammu yang tak dapat kuterka. seny...
-
Purnama memerah dan wajahku berdarah. mengingatkanku pada malam-malam di mana aku terjamah, cintamu yang punah Purnama memerah dan wajahk...
-
hari kesatu seorang lelaki duduk di puncak bukit kala senja. sore itu mendung, jadi senja yang biasanya jingga dan ungu menjadi kelabu. ...
No comments:
Post a Comment