Imajinasi pergi terbunuh lagi
Ini yang ketigabelas kali
Merintih...
Sepi...
Belum pagi
Mata Matahari belum meninggi
untuk apa kau harus membunuh ini lagi, dini hari?
Mata tak akan bisa memejam kembali
demi mimpi indah yang selalu sama...
tanpa akhir yang terdefinisi
Aku melihatmu sebagai kisah
tanpa cela
jauh dari celaka
dan tak pernah kuizinkan kau berkata-kata
Aku senang melihatmu diam
memandangi kejauhan yang terhalang cakar yang menjulang
dan kau selalu tenang
memperlihatkan padaku rancangan negeri impian yang kau simpan dalam-dalam
Kemudian tatapan kita bertemu
bukan di bulan
bukan di bumi yang kita jejaki
di mimpi, aku menyimpanmu sebagai imajinasi tertinggi
Kemudian mimpi menitip pesan pada pagi.
Kepada esok hari,
kuhantarkan mimpi yang tak pernah diizinkan berjumpa dengan pagi.
Sebab mata matahari selalu terik menjejaki.
No comments:
Post a Comment