duduk diam
memandangimu yang berada di luar jarak pandang
merekam lamunmu yang tak dapat kubaca,
dan diammu yang tak dapat kuterka.
senyummu yang tak dapat kuraba.
23.12.19
catnishstories
...because we need to choose, not just accept our destiny...
Tuesday, January 21, 2020
Saturday, July 27, 2019
begitu saja
langkah kita bermula pada tawatawa tak sengaja dan kegelisahan soal masa lalu yang membutakan insting masingmasing.
tapi jiwa kita kerap berkata lain.
tak perlu melihat untuk merasakan,
tak perlu mengejar jika jalannya sudah sama benar.
tak perlu ada kegembiraan perayaan untuk jatuh cinta.
jatuh cinta seharusnya begitu saja.
---
words by Marina Mayangsari.
a friend, and my all time favorite writer.
taken from her post on Instagram Story.
tapi jiwa kita kerap berkata lain.
tak perlu melihat untuk merasakan,
tak perlu mengejar jika jalannya sudah sama benar.
tak perlu ada kegembiraan perayaan untuk jatuh cinta.
jatuh cinta seharusnya begitu saja.
---
words by Marina Mayangsari.
a friend, and my all time favorite writer.
taken from her post on Instagram Story.
tak ingin apaapa
sudah tak ingin apaapa
cukup hanya dengan merasakan rasa
sudah tak ingin apapun jua
cukup hanya saat ini, tanpa "seandainya"
aku tak lagi ingin apaapa
cukup hanya menyimpanmu dalam palung hati terdalam, dan meniadakan "bagaimana jika"
bagaimana mungkin aku masih menginginkan apapa?
jika syukur adalah yang selalu terucap setiap merasakan kau ada
aku tak lagi ingin apaapa
kita pernah menari bersama, pada sepanjang malam yang diiringi alunan yang mengantar kita melebur bersama semesta raya. adakah yang lebih indah darinya?
maka
aku benarbenar tak lagi ingin apaapa
cukup hanya dengan merasamu.
nyata.
yogyakarta, Juli 2019 XXVI
cukup hanya dengan merasakan rasa
sudah tak ingin apapun jua
cukup hanya saat ini, tanpa "seandainya"
aku tak lagi ingin apaapa
cukup hanya menyimpanmu dalam palung hati terdalam, dan meniadakan "bagaimana jika"
bagaimana mungkin aku masih menginginkan apapa?
jika syukur adalah yang selalu terucap setiap merasakan kau ada
aku tak lagi ingin apaapa
kita pernah menari bersama, pada sepanjang malam yang diiringi alunan yang mengantar kita melebur bersama semesta raya. adakah yang lebih indah darinya?
maka
aku benarbenar tak lagi ingin apaapa
cukup hanya dengan merasamu.
nyata.
yogyakarta, Juli 2019 XXVI
Sunday, July 14, 2019
Wednesday, June 19, 2019
Strawberry Moon
tentang rindu.
yang membulat menjadi satu.
seperti purnama merah rasa strawberry di malam itu.
tubuh menahan gigil, menunggumu.
membawakan bunga kering yang kamu temukan di perjalananmu menuju pelukanku.
lalu merebah kita di padang rumput basah, tapi kita tak peduli.
tangan saling genggam dan kita berbincang hingga pagi.
hingga bulan pulang, tergantikan matahari, lalu pagi.
sepersekian detik pertemuan pun akan memecah bongkahan rinduku,
yang lama kusimpan untukmu.
Yogyakarta, 17.06.2019
yang membulat menjadi satu.
seperti purnama merah rasa strawberry di malam itu.
tubuh menahan gigil, menunggumu.
membawakan bunga kering yang kamu temukan di perjalananmu menuju pelukanku.
lalu merebah kita di padang rumput basah, tapi kita tak peduli.
tangan saling genggam dan kita berbincang hingga pagi.
hingga bulan pulang, tergantikan matahari, lalu pagi.
sepersekian detik pertemuan pun akan memecah bongkahan rinduku,
yang lama kusimpan untukmu.
Yogyakarta, 17.06.2019
aku menyerah
aku menyerah pada keangkuhanmu
mengubah semua warna menjadi abu-abu sedangkan kamu terlihat seperti biru
aku menyerah pada kekerasan hatimu
melihat semua di sekitar dengan mata yang memicing dan segala kebenaran ada pada dirimu
aku menyerah pada takdir yang pernah mempertemukan kita dulu
takdir palsu. karena semuanya semu. pelukan, kecupan dan persenggamaan itu.
suatu saat, aku akan menyerah dengan segalamu
sebab aku bukan batu karang yang bertahan ratusan tahun meski diterjang gelombang besar seperti karang di pantai kita malam itu.
mengubah semua warna menjadi abu-abu sedangkan kamu terlihat seperti biru
aku menyerah pada kekerasan hatimu
melihat semua di sekitar dengan mata yang memicing dan segala kebenaran ada pada dirimu
aku menyerah pada takdir yang pernah mempertemukan kita dulu
takdir palsu. karena semuanya semu. pelukan, kecupan dan persenggamaan itu.
suatu saat, aku akan menyerah dengan segalamu
sebab aku bukan batu karang yang bertahan ratusan tahun meski diterjang gelombang besar seperti karang di pantai kita malam itu.
Thursday, May 15, 2014
Monday, December 31, 2012
pada maghrib terakhir, kata-kata tanpa suara diterbangkan bersama semua ingatan yang membeku. kaku. seperti bibirmu saat kita pertama bertemu. dulu. ketika kamu diam dan kutancapkan paku pada kedua kakimu hingga kau tak dapat bergerak. tercengang. pada sinar yang datang bersamaan dengan tubuh bidadari. terang. mata-mata nyalang menatap ke arah reruntuhan kenangan.
dan kamu. masih saja tertunduk pada kakimu yang tertancap paku. memandangiku.
dan kamu. masih saja tertunduk pada kakimu yang tertancap paku. memandangiku.
Saturday, November 24, 2012
tertipu cemburu dikelabuhi rindu pada malam dingin membiarkan detik demi detik berlalu merasuk ke sum-sum terdalam teriringi dentingan Oscar oleh Frau tentang sepasang kekasih yang bercinta di luar angkasa seperti yang pernah kita lewati berdua saat menyetubuhi embun pagi berebut dengan rumput yang haus sejuknya tetesan air bening itu.
aku benar-benar merindukanmu.
aku benar-benar merindukanmu.
Tuesday, November 13, 2012
Frea...
Pada suatu pagi lelaki yang ia cintai menghujaninya dengan tikaman. Dengan segala kemampuan ia berusaha untuk berjalan pulang. nyeri di kepala membuat langkahnya makin terhuyung. Orang-orang mengira ia sedang mabuk. Tak ada yang menolongnya.
Frea, sedang berusaha bertahan.
Ia tersesat di hutan. Jatuh, terkapar saat berusaha menembus semak belukar. Peri-peri hutan bermunculan. Terheran melihat perempuan itu meringkuk, matanya terbuka, nanar. Tatapannya kosong. Air mata menetes dari sudut matanya.
Frea, mati rasa.
Salah satu dari mereka membenarkan posisi tidurnya. Membersihkan wajah dan badannya dari luka. Matanya tetap terbuka. Air masih mengalir dari sudutnya.
Frea, tak lagi tau apa itu cinta.
Mereka merawatnya. Hingga matanya dapat kembali berkedip walau tetap hampa. Tak ada yang berani bertanya.
Frea, tak ingin bicara.
Rintik hujan datang. Ia terbangunkan. Berusaha menopang badannya dan berdiri. Deras. Rintiknya makin keras. Tangisnya tersamarkan.
Frea, hujan akan menghapus semua.
Sebenarnya, ia lebih kuat daripada yang pernah ia kira.
Subscribe to:
Posts (Atom)
jauh
duduk diam memandangimu yang berada di luar jarak pandang merekam lamunmu yang tak dapat kubaca, dan diammu yang tak dapat kuterka. seny...
-
tiga buah titik. menggoda cantik. jariku mengetik. ini naluri. apakah kamu baik-baik saja kini? melayang ke tiga tahun lalu. kamu merayu. a...
-
aku tidak punya kata-kata untuk dirangkai menjadi suatu cerita, lalu menceritakannya padamu. aku tidak punya gambar untuk diperlihatkan, l...