pada maghrib terakhir, kata-kata tanpa suara diterbangkan bersama semua ingatan yang membeku. kaku. seperti bibirmu saat kita pertama bertemu. dulu. ketika kamu diam dan kutancapkan paku pada kedua kakimu hingga kau tak dapat bergerak. tercengang. pada sinar yang datang bersamaan dengan tubuh bidadari. terang. mata-mata nyalang menatap ke arah reruntuhan kenangan.
dan kamu. masih saja tertunduk pada kakimu yang tertancap paku. memandangiku.
Monday, December 31, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)
jauh
duduk diam memandangimu yang berada di luar jarak pandang merekam lamunmu yang tak dapat kubaca, dan diammu yang tak dapat kuterka. seny...
-
hari kesatu seorang lelaki duduk di puncak bukit kala senja. sore itu mendung, jadi senja yang biasanya jingga dan ungu menjadi kelabu. ...
-
tidak kubayangkan bila aku kembali ke kota itu. kota yang kecil namun sangat nyaman bagi banyak orang. oh Tuhan. membayangkannya saja suda...